Pendapatan dari segmen penjualan batubara cenderung flat di tengah normalisasi harga batubara yang terkoreksi sebesar 16,1% yoy hingga Juni 2023, namun kinerja segmen ini masih ditopang oleh pertumbuhan volume penjualan batubara sebesar 11,9% yoy menjadi 1,1 juta MT.
Pertumbuhan volume penjualan batubara ini sebagian besar berasal dari pertumbuhan produksi tambang in-house, PT Truba Bara Banyu Enim (TBBE) yang memproduksi 671,8K MT batubara, atau meningkat sebesar 45,7% YoY dan berkontribusi 60% ke total volume penjualan batubara.
Selain didukung oleh pertumbuhan volume batubara, Perseroan juga berupaya mengoptimalkan biaya operasional dengan beban pokok pendapatan penjualan batubara yang turun 43,1% yoy pada kuartal ke-2 tahun ini.
Direktur Keuangan Perseroan Vincent Saputra, menyampaikan bahwa kinerja Perseroan pada semester I-2023 terintegrasi dengan kontribusi laba yang berasal dari segmen jasa dan segmen batubara masing-masing sebesar 59,3% dan 40,7% hingga Juni 2023.
BACA JUGA:
"Kami yakin tren ini akan terus berlanjut dengan kontribusi laba yang lebih besar dari segmen jasa batubara seperti kinerja Perseroan pada masa sebelum pandemi," katanya yang dipantau dari acara virtual, Kamis (3/8/2023).
Walau di tengah cuaca yang kurang mendukung dan normalisasi harga batubara, Perseroan masih dapat mencetak kinerja operasional dan finansial yang terus bertumbuh dan secara rata-rata telah mencapai 41,4% target tahun 2023.
"Manajemen masih melihat prospek yang jauh lebih baik di semester kedua tahun ini dengan cuaca yang lebih mendukung (fenomena el nino), musim dingin pada akhir tahun serta harga batubara yang cenderung stabil," jelasnya.
Perseroan juga sedang erampungkan private hauling road yang ditargetkan selesai tahun ini sehingga dapat meningkatkan volume angkutan batubara dari tambang-tambang pihak ketiga.
Dengan selesainya proyek hauling road ini, Perseroan dapat bersinergi bersama Perusahaan afiliasinya RMKO, yang baru saja melantai di Bursa Efek Indonesia, sehingga dapat memberikan layanan logistik batubara yang terintegrasi dari hulu-hilir.
"Perseroan juga akan mengoptimalkan produksi batubara dari tambang in-house untuk meningkatkan volume penjualan batubara yang sempat terdampak cuaca pada semester pertama tahun ini," bebernya.
Pihaknya pun semakin optimis untuk dapat mempertahankan kinerja keuangan yang berkelanjutan dengan volume permintaan batubara yang masih terus meningkat serta optimalisasi biaya operasional untuk memitigasi dampak negatif normalisasi harga saat ini.
(Zuhirna Wulan Dilla)