JAKARTA - PT Home Credit Indonesia (Home Credit) mencatatkan pembiayaan yang mencapai sebesar Rp4,27 triliun pada semester I 2023, atau naik 18% dibandingkan dengan Rp3,63 triliun pada periode yang sama di tahun sebelumnya.
Peningkatan ini didorong oleh layanan pembiayaan yang lengkap dari Home Credit untuk berbagai kebutuhan konsumen yang dapat diakses secara offline dan online, mulai dari pembiayaan barang seperti pembiayaan smartphone, furniture, perlengkapan elektronik serta laptop.
Kemudian layanan paylater Home Credit BayarNanti yang dapat digunakan oleh pelanggan yang sebelumnya telah memiliki kontrak pembiayaan barang, hingga pembiayaan tunai di mana Home Credit kini memiliki layanan bernama FlexiCash.
Chief Product Officer Home Credit Indonesia, Manu Pal mengatakan, penyaluran pembiayaan Home Credit kepada masyarakat merupakan bagian dari komitmen perusahaan untuk memperluas inklusi keuangan yang selalu diupayakan untuk terus meningkat hingga 90% pada 2024 oleh pemerintah serta Otoritas Jasa Keuangan (OJK), sekaligus berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi nasional.
"Kami akan senantiasa berinovasi, memperkuat serta melengkapi layanan keuangan yang komprehensif untuk menciptakan kesempatan baru bagi masyarakat dalam memenuhi kebutuhan yang terus berkembang dan dinamis pada saat ini,” kata Manu Pal dalam keterangan resminya, Kamis (3/8/2023).
"Salah satu inovasi layanan kami adalah FlexiCash yang diperuntukkan bagi pelanggan Home Credit yang pernah menggunakan layanan pembiayaan barang dan memiliki rekam jejak pembayaran yang baik," imbuhnya.
FlexiCash merupakan suatu layanan pembiayaan tunai dengan nilai pembiayaan maksimal Rp100 juta dengan tenor panjang hingga 54 bulan dan pencairan cepat maksimal dua hari.
Penyaluran fasilitas pembiayaan ini memerlukan jaminan atau agunan berupa Buku Pemilik Kendaraan Bermotor (BPKB) sepeda motor atau mobil milik pelanggan pribadi atau milik pasangan.
(Taufik Fajar)