Data pada hari Rabu menunjukkan ekonomi China tergelincir ke dalam deflasi bulan lalu, setelah laporan pada hari sebelumnya menunjukkan kemerosotan yang lebih besar dari perkiraan baik untuk impor maupun ekspor.
Dari sisi Internal, saat ekonomi global mengalami ancaman stagnasi pertumbuhan ekonomi, Indonesia mampu mencatat akselerasi perekonomian melebihi ekspektasi pasar. Maka, terbuka ruang bagi perekonomian domestik tetap melaju kuat pada sisa paruh kedua tahun ini.
Di sisi lain, perlambatan ekonomi global mengakibatkan sumbangsih ekspor terhadap PDB menurun.
BACA JUGA:
Bila dilihat berdasarkan pengeluaran, sumber pertumbuhan PDB ditopang oleh permintaan domestik, menunjukkan kualitas pertumbuhan yang baik. Konsumsi pemerintah meningkat sebesar 10,62%, konsumsi rumah tangga tumbuh 5,23%, dan investasi mencapai 4,63%.
Dari sisi eksternal, pengeluaran ekspor barang dan jasa terkontraksi sebesar 2,75% seiring dengan melemahnya permintaan global dan turunnya harga komoditas ekspor utama seperti batubara dan crude palm oil (CPO). Kontraksi ini mengakibatkan kontribusi ekspor terhadap PDB turun dari 24,6% di tahun lalu menjadi 20,3% pada kuartal kedua tahun ini.
Akan tetapi, penurunan tersebut mampu ditutupi oleh kontribusi sektor manufaktur terhadap PDB yang naik dari 17,92% pada kuartal dua tahun lalu menjadi 18,25% pada kuartal kedua 2023. Kontribusi sektor manufaktur memiliki arti penting dalam peningkatan produktivitas perekonomian domestik.
Pertumbuhan ekonomi diperkirakan akan terjaga dengan baik ke depannya. Hal ini tercermin dari beberapa indikator seperti purchasing manager index (PMI), indeks keyakinan konsumen, dan kredit perbankan yang masih tumbuh positif.
Dukungan pemerintah tentunya masih sangat diperlukan di tengah-tengah perlambatan ekonomi dunia yang diperkirakan masih akan berlangsung.
Ruang fiskal yang cukup memungkinkan pemerintah untuk belanja lebih ekspansif untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi 5,3% sepanjang tahun ini.
Berdasarkan sentimen diatas, mata uang rupiah diprediksi bergerak fluktuatif cenderung bergerak melemah di rentang Rp15.160 - Rp15.240.
(Zuhirna Wulan Dilla)