JAKARTA - Menteri Investasi Bahlil Lahadalia mengatakan bahwa pihaknya tahu betul manis dan pahitnya merintis UMKM.
Baginya, dia tak ingin jika pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) menjadi komoditas politik pada tahun politik seperti saat ini.
"Saya sampaikan kepada Bapak Presiden, 'Pak Presiden, UMKM ini hidup ketika ada pilkada, ketika ada pileg, ketika ada pilpres. Dan mereka selalu dijadikan komoditi politik'. Saya sebagai menteri yang berasal dari UMKM tidak ingin itu terjadi secara terus menerus," katanya dilansir dari Antara.
Dari 34 menteri yang ada di Kabinet Indonesia maju, hanya dirinya pelaku UMKM. Oleh karena itu, ia paham betul lika-liku para pelaku UMKM untuk bisa memperoleh izin atau mengakses pembiayaan.
"Saya pernah menjadi UMKM. Saya pernah menjual ikan di pasar. Saya pernah menjual bawang. Saya pernah punya omzet Rp60 juta dan saya tahu betul sakitnya UMKM. Pinjam uang di bank diputar-putar. Izin mau dibuat, diminta uang. Pinjam uang di bank, minta aset. Betulkah? Saya tahu sakit bapak ibu semua. Jangan pernah bicara UMKM dibicarakan oleh orang kaya. Jangan. Boleh orang kaya tapi dia pernah menjadi orang miskin," katanya.