Dukung Target 1 Juta Barel, PetroChina Kelola Blok Migas Jabung hingga 2043

Kharisma Rizkika Rahmawati, Jurnalis
Rabu 16 Agustus 2023 17:52 WIB
PetroChina Kelola Blok Jabung hingga 2043 (Foto: Reuters)
Share :

JAKARTA - Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) PetroChina International Jabung Ltd (PCJL) kembali ditunjuk sebagai operator Wilayah Kerja (WK) minyak dan gas (migas) Jabung di Provinsi Jambi untuk periode 2023-2043.

Pada periode pertama kontrak Jabung tahun 1993-2023, tercatat PetroChina berada di peringkat ketujuh untuk produksi minyak dan kondensat, serta peringkat kesembilan produksi dan salur gas bumi.

Saat ini, PetroChina telah membukukan produksi harian rata-rata yang stabil di atas 50.000 BOEPD sejak 2006.

Ekonom sekaligus Kepala Center of Macroeconomics and Finance Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) M Rizal Taufikurahman mengatakan, perpanjangan kontrak pasti selalu diikuti oleh tantangan besar berkaitan dengan kondisi sumur blok yang menua sehingga berpotensi turunnya produksi migas.

Penggunaan teknologi-teknologi baru untuk mengatasi tantangan produksi ke depan merupakan komitmen penting dalam meningkatkan pencapaian produksi yang lebih tinggi lagi.

"Penggunaan teknologi baru dan berbagai terobosan operasional dapat meningkat laju produksi pada tahun-tahun mendatang," katanya di Jakarta, Rabu (16/8/2023).

Dalam mewujudkan peningkatan produksi migas di Jabung dan WK lainnya tersebut juga membutuhkan dukungan dari seluruh stakeholders (pemangku kepentingan) baik pusat maupun daerah.

"Dalam pengelolaan wilayah kerja migas pada tahun-tahun mendatang, dukungan, sinergi dan kolaborasi yang lebih intens mulai baik dari pemerintah pusat, daerah, mitra usaha dan seluruh lapisan masyarakat, di samping pentingnya penggunaan teknologi baru," ujar Rizal.

Sebab dengan berjalannya pengelolaan wilayah kerja migas Jabung dan WK lainnya di Tanah Air, maka realisasi investasi yang selama ini diharapkan terus meningkat akan mampu mendongkrak pertumbuhan ekonomi nasional.

Sementara itu, Direktur Lembaga Kajian dan Pengembangan Ekonomi dan Masyarakat (LKPEM) Ade Manggala Hardianto mengatakan, Jabung diproyeksikan akan menjadi salah satu pilar penyokong upaya pemerintah Republik Indonesia mencapai target 1 juta BOPD dan 12 BSCFD gas di 2030.

"Sejak 30 tahun lalu PetroChina Jabung telah mencatatkan produksi migas cukup signifikan. Tentunya mempertahankan produksi Jabung pada 20 tahun berikutnya merupakan tantangan besar dengan kondisi sumur blok yang menua berpotensi turunnya produksi. Namun hal ini sudah pasti telah dipikirkan dan diantisipasi oleh manajemen PetroChina," katanya

Lebih jauh Ade Manggala Hardianto menjelaskan, dinamika politik yang makin hangat belakangan ini tidak boleh menimbulkan kegaduhan yang berlebihan sehingga turut mempengaruhi kegiatan investasi dari dalam dan luar negeri (PMDN dan PMA). Khususnya di industri hulu migas di Indonesia tetap memegang peran penting sebagai penggerak perekonomian nasional.

"Oleh karena itu, Pemerintah pusat dan daerah serta stakeholders di daerah harus terus berusaha menciptakan iklim investasi yang menarik guna mencapai target yang sudah ditetapkan. Jangan sampai isu-isu politik nasional ataupun pilkada di daerah mempertaruhkan stabilitas dan iklim investasi," ujarnya.

Saat ini, kata Ade Manggala Hardianto, komitmen untuk tetap fokus menjaga investasi sektor migas dan sektor lainnya harus menjadi komitmen bersama dalam lima tahun mendatang. Sektor migas dan energi memiliki peluang besar dalam menggaet investor dari luar negeri.

"Sesuai arahan Bapak Presiden Jokowi dan selalu diingatkan serta disampaikan berulang-ulang oleh Menteri Investasi/Kepala BKPM (Badan Koordinasi Penanaman Modal) Bahlil Lahadalia, agar seluruh pemerintah daerah selalu memberikan kemudahan dalam investasi. Semua pihak untuk sama-sama menjaga suasana aman dan kondusif sehingga orang yang ingin berinvestasi di Tanah Air merasa aman dan nyaman," ujarnya.

(Dani Jumadil Akhir)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya