Dia mengatakan, transformasi ICT lebih mendorong ke arah skilled workers, tetapi AI berada pada upper management. Di mana hal ini tentang bagaimana transformasi AI ini bisa diperhatikan.
BACA JUGA:
"Bahkan dalam pertemuan G20, semua negara khawatir dengan transformasi AI, Di perbankan misalnya, front officer-nya bisa digantikan oleh AI, sehingga kredit bisa diterima tanpa intervensi manusia," ucap Airlangga.
Dia mengatakan bahwa transformasi AI ini juga menjadi salah satu isu yang harus dibahas ke depan. Tak hanya itu, beberapa negara sudah menegaskan bahwa AI itu harus diatur.
"Karena beberapa hal yang menjadi kunci atau rambu, terkait apakah AI itu bertabrakan dengan kepentingan nasional, kepentingan publik, dan juga kepentingan pribadi. Kalau ketiga rambu ini ditabrak, maka AI bisa tidak menguntungkan ekonomi suatu negara," tandas Airlangga.
(Zuhirna Wulan Dilla)