JAKARTA - PT Mastersystem Infotama Tbk bakal mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada awal November 2023. Dalam penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO), perseroan menawarkan sebanyak 667 juta saham atau 20% dari modal ditempatkan dan disetor.
Adapun, perseroan telah memasuki masa penawaran awal atau bookbuilding hingga 26 Oktober 2023. Harga penawaran awal yang ditetapkan sebesar Rp1.355-Rp1.595 per saham, dengan demikian perseroan berpotensi meraup dana segar sebesar Rp1,06 triliun.
Selain itu, perseroan juga mengadakan Program Alokasi Saham Karyawan atau Employee Stock Allocation atau (ESA) dengan mengalokasikan saham sebanyak-banyaknya 20,01 juta saham atau sebesar 3% dari jumlah saham yang ditawarkan. Perseroan juga mengadakan Program Opsi Kepemilikan Saham kepada Manajemen dan Karyawan atau Management Employee Stock Option Program (MESOP) dengan menerbitkan saham baru sebanyak-banyaknya 80,04 juta saham atau sebesar 3% dari modal ditempatkan dan disetor.
Perihal penggunaan dana, sebesar Rp101,57 miliar akan digunakan untuk pembayaran sebagian pokok utang kepada PT Bank OCBC NISP Tbk yang akan jatuh tempo. Per tanggal 31 Juli 2023, total pokok pinjaman kepada Bank OCBC adalah sebesar Rp205,60 miliar.
“Perseroan akan melakukan pembayaran atas sebagian pinjaman kepada Bank OCBC, sehingga saldo pokok pinjaman perseroan setelah pembayaran dana hasil emisi akan menjadi Rp104,03 miliar,” demikian dikutip dari prospektus, Jumat (20/10/2023).
Sementara, sisa dana hasil IPO akan digunakan untuk modal kerja dalam rangka mendukung kegiatan usaha utama perseroan, namun tidak terbatas pada pembiayaan kegiatan operasional perseroan termasuk pembayaran gaji, pembayaran pembelian perangkat keras, pembayaran pembelian perangkat lunak, pembayaran jasa pihak ketiga, beban operasional lainnya serta biaya-biaya lainnya.
Mastersystem Infotama dijadwalkan tercatat di BEI pada 8 November 2023 mendatang dengan kode MSTI. Sementara, tanggal efektif diperkirakan akan didapat pada 31 Oktober 2023.
Kemudian, masa penawaran umum akan digelar pada 2 sampai dengan 6 November 2023. Lalu, tanggal penjatahan dan distribusi secara elektronik akan berlangsung pada 6 dan 7 November 2023. Dalam IPO ini, perseroan menunjuk PT Indo Premier Sekuritas dan PT Maybank Sekuritas Indonesia sebagai penjamin pelaksana emisi efek.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)