Apakah BI Naikkan Suku Bunga Acuan?

Anggie Ariesta, Jurnalis
Rabu 17 Januari 2024 10:19 WIB
Suku Bunga Acuan Bank Indonesia (Foto: BI)
Share :

"Menimbang capaian di 2023, kami optimis Pemerintah dan BI memiliki kapasitas yang cukup untuk mencapai target inflasi tahun 2024," jelas Riefky.

Kedua, dalam beberapa pekan terakhir, terdapat arus modal masuk ke Indonesia. Hingga pekan kedua Januari, akumulasi arus modal masuk mencapai USD0,97 miliar sejak pertengahan Desember.

Perlambatan arus modal menuju negara berkembang, termasuk Indonesia, sebagian dipengaruhi oleh pandangan investor yang meyakini probabilitas the Fed memotong suku bunga acuannya di Triwulan-I 2024 mencapai sekitar 70%, walaupun terjadi kenaikan inflasi AS di Desember 2023.

"Perlambatan aliran modal ke negara-negara berkembang, termasuk Indonesia, sebagian dipengaruhi oleh pandangan investor yang meyakini probabilitas the Fed memotong suku bunga acuannya di Triwulan-I 2024 mencapai sekitar 70%," ucap Riefky.

Cadangan devisa Indonesia tercatat sebesar USD146,38 miliar di Desember 2023, meningkat drastis sebesar USD8,3 miliar dari USD138,10 di November 2023.

Posisi terakhir cadangan devisa Indonesia menjadi modal yang baik untuk menahan potensi tekanan Rupiah di masa mendatang. Per 15 Januari, nilai tukar Rupiah tercatat sekitar IDR15,550 per USD, sedikit terdepresiasi sebesar 1,06% (y.t.d) sejak awal tahun.

Dibandingkan dengan mata uang negara peers, Rupiah cenderung melemah dibandingkan Rubel Rusia, Rupee India, Lira Brazil, Peso Filipina, dan Peso Argentina.

"Namun, Rupiah cenderung stabil di beberapa minggu terakhir dan jumlah cadangan devisa saat ini relatif cukup untuk meminimumkan potensi tekanan terhadap Rupiah apabila dibutuhkan," ujar dia.

Dengan Rupiah yang sedikit melemah sejak awal tahun dan inflasi yang tidak menjadi isu saat ini, kami berpandangan pemotongan suku bunga acuan yang terlalu dini bukan langkah yang tepat diambil oleh BI karena berpotensi memberi tekanan pada Rupiah. BI perlu mengatur waktu penurunan tingkat suku bunga acuan dengan mengacu pada keputusan the Fed.

"Oleh karena itu, pada Rapat Dewan Gubernur pertamanya setelah mengganti nama BI 7-Days Reverse Repo Rate (BI 7DRR) ke BI Rate, BI perlu menahan suku bunga acuannya di 6.00% pada bulan ini," kata Riefky.

(Taufik Fajar)

Halaman:
Lihat Semua
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya