Pemerintah Saudi tetap menjadi pemegang saham mayoritas Aramco, dengan 90 persen kepemilikan saham, dan masih sangat bergantung pada pendapatan dari perusahaan tersebut.
Aramco memproyeksikan dapat membayar dividen sebesar USD31 miliar, demikian disampaikan oleh perusahaan awal bulan ini. Hal itu terjadi meskipun perusahaan melaporkan pendapatan yang lebih rendah untuk kuartal pertama, yang dipengaruhi oleh merosotnya harga minyak dan volume penjualan perusahaan.
Sejak penawaran umum perdana pada 2019, yang merupakan IPO terbesar di dunia, harga saham Aramco telah naik dari 32 riyal per lembar saham saat IPO, menyentuh harga tertinggi 38,64 riyal pada tahun lalu. Pada Kamis, harga saham ditutup pada 29,95 riyal.
(Taufik Fajar)