Adapun delapan kategori perusahaan tersebut terdiri dari perusahaan/BUMN yang mempekerjakan tenaga kerja disabilitas; perusahaan yang patuh terhadap Keselamatan Kesehatan Kerja (K3) dan Zero Accident; lalu perusahaan yang berkomitmen terhadap penanggulangan HIV/AIDS.
Kemudian kategori perusahaan yang aktif dalam memberikan pelayanan dan perlindungan pekerja migran beserta kepala daerah yang berkomitmen dalam pembangunan ketenagakerjaan.
"Alhamdulillah, seluruh perusahaan yang mendapatkan penghargaan dipastikan tidak ada yang melakukan pemutusan hubungan kerja sepanjang tahun 2024," ungkap Ida.
Cluster terakhir, sambung Menaker Ida, diadakannya Festival Vokasi yang memberikan informasi mengenai pentingnya peningakatan kompetensi berkelanjutan bagi tenaga kerja ketika menghadapi pasar kerja yang dinamis.
"Pendidikan dan pelatihan vokasi dapat menjadi batu loncatan dalam membangun ekosistem link and match di pasar kerja" lugas Ida Fauziyah.
Diketahui, Ida Fauziyah juga mengklaim bahwa jumlah tingkat pengangguran terbuka di Indonesia per Februari 2024 turun menjadi 4,82 persen. Angka diklaim terendah pasca-reformasi 1998.
Ida mengatakan bahwa perbaikan kondisi ketenagakerjaan ini terutama pasca pandemi Covid-19 yang memukul kehidupan sosial ekonomi masyarakat. Bahkan, saat itu tingkat pengangguran terbuka mencapai 7,07% pada 2020.
"Seiring dengan upaya penanganan pandemi dan pemulihan ekonomi yang kolaboratif disertai dengan penciptaan lapangan kerja akibat tumbuhnya investasi, tingkat pengangguran terbuka pada Februari 2024 dapat kita tekan menjadi 4,82%. Ini merupakan tingkat pengangguran terendah setidaknya pasca reformasi,” terang Ida.
(Taufik Fajar)