JAKARTA – Forum Indonesia-Afrika (IAF) 2024 mencapai kesepakatan bisnis Rp54,2 triliun. IAF 2024 ini menjadi momentum yang potensial untuk membangun kerjasama yang menguntungkan perekonomian Indonesia.
Forum ini menjadi momentum strategis untuk memperkokoh kerjasama ekonomi dan bisnis yang saling menguntungkan antara Indonesia dengan negara-negara Afrika.
Menteri Luar Negeri Retno Lestari Priasari Marsudi mengatakan IAF 2024 ini menunjukkan potensial kerjasama antar negara yang menguntungkan. Ia mengungkap hasil kesepakan bisnis dari forum ini mencapai sebesar USD3,5 miliar.
“Hasil kemitraan IAF tahun ini sangat nyata. Pada forum kali ini tercatat kesepakan bisnis mencapai sebesar USD3,5 miliar yang terdiri dari sektor energi kesehatan pangan infrastruktur dan industri strategis,” ungkap Retno di Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC), Senin (2/9/2024).
Retno mengatakan hasil kemitraan ini mengalami peningkatan pesat dari IAF pertama yang digelar pada 2018 lalu. Sebelumnya, IAF pertama memperoleh hasil kemitraan mencapai USD 586,6 juta. Artinya, angka ini naik bahkan mencapai 600%.
“IAF pertama kesepakatan bisnisnya mencapai USD 586,6 juta, sementara untuk tahun ini mencapai lebih dari USD 3,5 miliar. Artinya ini meningkat sekitar 600% dibanding IAF pertama dan ini patut kita banggakan. Ini peluang baru kerjasama ekonomi kita,” paparnya.
Lebih lanjut, Retno mengungkap potensi kerjasama Indonesia dengan Afrika ini juga dapat menguntungkan bagi kedua pihak. Ia juga menyoroti Afrika yang kaya akan sumber daya alam dan SDM yang berkualitas.
“Afrika adalah kontingen masa depan. Karena Afrika dari segi demokrasi maupun demografi dan anak mudanya mereka juga besar. Dan mereka juga diberkahi dengan sumber daya alam yang banyak,” jelasnya.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)