Kelas Menengah RI Jatuh Miskin, Salah Siapa?

Suparjo Ramalan, Jurnalis
Sabtu 07 September 2024 20:38 WIB
Kelompok Kelas Menengah Jatuh Miskin (Foto: Okezone)
Share :

“Departemen Ketenagakerjaan sampai akhir Agustus (2024) jumlah PHK yang saya catat itu ada 46.240 pekerja, nah belum dimasukan PHK di tahun 2023, jumlahnya sudah cukup besar, itulah yang menyebabkan penurunan kelas menengah. 2023 itu yang di PHK itu kira-kira 57.923, ini menurut Departemen Ketenagakerjaan,” paparnya.

“Memang sebaiknya penciptaan peluang kerja. Peluang kerja itu harus ada investasi, nah investasi di Indonesia ini belakangan ini boleh dikatakan tidak begitu menggembirakan baik di sektor UMKM maupun industri besar,” beber dia.

Adapun, data Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mencatat bahwa realisasi investasi di semester I/2024 mencapai Rp829,9 triliun atau meningkat sebesar 22,3 persen dibanding periode yang sama 2023.

Capaian ini setara 50,3 persen dari target investasi tahun ini. Di sisi serapan tenaga sebanyak 1.225.042 orang selama semester I/2024.

Tak hanya investasi, Tadjudin menilai, perbaikan iklim perlindungan sosial juga perlu dibenahi pemerintah. Setidaknya otoritas fokus pada penguatan jaminan sosial baik di bidang ketenagakerjaan hingga kesehatan.

Langkah ini harus dilakukan pemerintah mengingat sektor jaminan sosial berkontribusi besar bagi fiskal alias pendapatan negara, yang diperoleh melalui pembayaran iuran peserta.

Di lain sisi, menurunnya kelas menengah bakal berdampak buruk bagi jaminan sosial. Lantaran, orang enggan menyetor iuran.

“Kemungkinan buruk, kemungkinan besar, banyak dampaknya, kemungkinan besar orang tidak mampu membayar pajak lagi, pajak-pajak tertentu, tidak mampu membayar pajak BPJS mungkin ketenagakerjaan maupun kesehatan. Kan kelas menengah yang menopang selama ini soal itu, tapi kalau itu menurun otomatis dampaknya cukup besar,” tuturnya.

(Taufik Fajar)

Halaman:
Lihat Semua
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya