Adapun, dua tahun terakhir dividen yang dikontribusikan BUMN mengalami kenaikan signifikan. Dia mencatat, nilai dari sebagian laba bersih yang disetor perusahaan kepada negara di 2023 sebesar Rp81 triliun.
Lalu, naik menjadi Rp85 triliun di 2024, kemudian ditargetkan bisa menyentuh Rp90 triliun di 2025.
Sementara itu, Erick menyebut pagu anggaran Kementerian BUMN di 2025 sangat rendah jika dibandingkan dengan peran BUMN terhadap perekonomian Indonesia.
Karenanya, pada awal September lalu dia mengajukan usulan agar Komisi VI DPR RI dan Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menyetujui tambahan dana senilai Rp66 miliar untuk mendukung kerja Kementerian BUMN di 2025.
(Taufik Fajar)