JAKARTA - PT Angkasa Pura Indonesia atau InJourney Airports buka suara soal rencana melantai di pasar modal alias initial public offering (IPO). Rencana IPO ini masih harus dibahas PT Aviasi Pariwisata Indonesia (Persero) atau InJourney selaku induk perusahaan.
Adapun, InJourney Airports merupakan entitas plat merah berdasarkan gabungan (merger) PT Angkasa Pura I (Persero) dan PT Angkasa Pura II (Persero). Konsolidasi kedua operator bendara itu resmi diumumkan pada awal pekan kemarin.
Penanggung Jawab Sementara (Pgs.) Corporate Secretary Group Head InJourney Airports, Arie Ahsanurrohim mengatakan, pasca merger pihaknya fokus melakukan penataan internal, sehingga berbagai aksi korporasi, termasuk IPO, masih harus dikaji lebih dulu.
“Mengenai aksi korporasi seperti initial public offering ataupun aksi korporasi lainnya akan dibahas lebih lanjut kedepannya bersama dengan PT Aviasi Pariwisata Indonesia (Persero) atau InJourney selaku induk perusahaan,” ujar Arie, Minggu (15/9/2024).
InJourney Airports merupakan subholding sektor jasa kebandarudaraan dan menjadi unit usaha Holding BUMN Aviasi dan Pariwisata alias InJourney.
Hasil merger Angkasa Pura I dan II itu dipandang sebagai terobosan besar di sektor industri aviasi dan kebandarudaraan. Lantaran, perusahaan akan mengelola 37 bandara komersial di Indonesia.
Hal tersebut sejalan dengan transformasi sektor bandara sebagai satu keharusan, terutama dalam mengoptimalkan bisnis kebandarudaraan nasional, potensi sektor ekonomi, pariwisata, hingga logistik di Tanah Air.