Pada November 2022, P Diddy mengungkapkan bahwa ia telah mencapai kesepakatan senilai USD185 juta atau senilai Rp2,80 triliun untuk mengakuisisi jaringan toko ritel ganja serta fasilitas produksi di New York, Illinois, dan Massachusetts dari Cresco Labs dan Columbia Care.
Sebagai informasi, saat ini, P Diddy ditangkap pada 16 September 2024. Ia disebut sebagai perancang pesta liar dan dirinya terlibat dalam deretan dugaan kasus pembakaran, penculikan, kerja paksa, penyuapan, hingga perdagangan seks.
Berdasarkan dakwaan, saat penggerebekan ditemukan lebih dari seribu botol minyak bayi dan pelumas, yang mengarah pada tuduhan bahwa Combs telah menyiksa korbannya secara fisik, emosional, dan verbal hingga memaksa mereka melakukan tindakan kriminal.
(Taufik Fajar)