Petani akan diberikan pelatihan teknis, transfer pengetahuan, dan peningkatan kapasitas dan keterampilan untuk meningkatkan praktik perkebunan yang baik dan pengelolaan terbaik yang berkelanjutan sesuai dengan peraturan dan standar terkait.
“Dengan membekali mereka dengan keterampilan," papar Joseph.
Program ini menargetkan untuk melibatkan pemangku kepentingan terkait di sepanjang rantai pasok REA, mulai daripetani mandiri dan pengolah TBS (oleh REA) hingga perusahaan penyulingan dan perusahaan yang memproduksi barang kebutuhan sehari-hari (FMCG), untuk memastikan bahwa setidaknya 600 petani mandiri di sekitar perkebunan REA di Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, memenuhi kepatuhan EUDR dan sertifikasi RSPO, secara bertahap hingga tahun 2027.
"Keterlibatan petani mandiri adalah kunci pembangunan berkelanjutan, membawa contoh bisnis yang kuatyang dapat menyatukan para pemangku kepentingan untuk mendorong perubahan positif di seluruh rantai nilai," papar Direktur Utama REA Urusan Keberlanjutan Bremen.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)