Kaleidoskop 2024: Kondisi Perekonomian Indonesia Dihantui PHK Massal hingga Penurunan Daya Beli

Zahra Indah Safira, Jurnalis
Rabu 25 Desember 2024 16:14 WIB
Kaleidoskop 2024: Kondisi perekonomian RI sepanjang tahun (Foto: Freepik)
Share :

3. Pertumbuhan ekonomi kuartal III

Kuartal III, BPS mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 4,95% pada kuartal III-2024(yoy). Produk Domestik Bruto (PDB) atas dasar harga berlaku mencapai Rp5.638,9 triliun, sedangkan atas dasar harga konstan tercatat Rp3.279,6 triliun.

Kepala BPS, Amalia Adininggar Widyasanti menyampaikan bahwa sektor industri pengolahan menjadi penyumbang utama pertumbuhan dengan kontribusi sebesar 0,96%, diikuti oleh konstruksi sebesar 0,71%, perdagangan sebesar 0,63%, serta informasi dan komunikasi yang menyumbang 0,45%.

Secara keseluruhan, lima sektor utama, yakni industri pengolahan, pertanian, perdagangan, konstruksi, dan pertambangan, memberikan kontribusi 64,94% terhadap PDB.

Pertumbuhan di sektor transportasi dan pergudangan juga mencatat kinerja positif, didukung oleh meningkatnya jumlah penumpang di seluruh moda transportasi dan pengiriman barang. Selain itu, sektor akomodasi dan makanan-minuman menunjukkan tren pertumbuhan, yang didorong oleh berbagai acara berskala nasional dan internasional, seperti MotoGP Mandalika dan Pekan Olahraga Nasional (PON) ke-21 di Aceh dan Sumatera Utara.

Secara kuartalan (q-to-q), pertumbuhan ekonomi kuartal III-2024 naik 1,50% dibandingkan kuartal II-2024, sementara untuk periode Januari hingga September 2024 (c-to-c), ekonomi tumbuh rata-rata 5,03%.

4. Target ekonomi tumbuh 8%

Di tengah situasi global yang penuh tantangan, Indonesia tetap menunjukkan ketahanan ekonomi. Meskipun pertumbuhan ekonomi negara berkembang secara umum melambat dibandingkan 2023, pertumbuhan di Indonesia masih cukup stabil.

Presiden Prabowo Subianto menegaskan kepada jajaran Kabinet Merah Putih untuk bekerja keras mencapai target pertumbuhan ekonomi sebesar 8%. Arahan tersebut disampaikan saat memberikan pembekalan kepada anggota kabinetnya di Akademi Militer (Akmil), Magelang, Jawa Tengah.

Bank Indonesia (BI) memprediksi ekonomi global akan tumbuh 3,2% pada 2024, didukung oleh kinerja kuat Amerika Serikat (AS) dan Eropa. Gubernur BI, Perry Warjiyo menyebutkan bahwa pertumbuhan AS ditopang oleh konsumsi dan stimulus fiskal, sementara Eropa mendapat dorongan dari ekspor dan investasi. Namun, ekonomi China masih lesu akibat lemahnya permintaan domestik. Inflasi AS yang lebih rendah membuka peluang penurunan suku bunga acuan lebih cepat.

5. PHK Massal

Tetapi ada tantangan signifikan yang masih membayangi perekonomian Indonesia. Lesunya daya beli masyarakat dan tingginya angka Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) menjadi masalah yang cukup serius. Gelombang PHK, terutama di sektor manufaktur dan teknologi, diperkirakan akan terus berlanjut hingga menyentuh lebih dari 70.000 pekerja pada akhir 2024.

Kondisi ini juga terlihat dari data Purchasing Managers Index (PMI) Manufaktur Indonesia yang berada di level 49,7 pada Juli 2024, menandakan adanya kontraksi di sektor manufaktur. Selain itu, Indeks Harga Konsumen (IHK) mencatat deflasi sebesar 0,18% pada bulan yang sama, mengindikasikan penurunan permintaan barang dan jasa.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya