JAKARTA - Bursa Efek Indonesia (BEI) menyoroti langkah PT Bukalapak.com Tbk (BUKA) yang memutuskan menutup segmen penjualan produk fisik di platform e-commerce-nya.
Kendati manajemen BUKA menilai keputusan ini merupakan bagian dari adaptasi terhadap dinamika bisnis, BEI mempertanyakan relevansi dana IPO BUKA.
“(Terkait pilihan menutup produk fisik) kami menanyakan mengenai relevansi dana yang dihimpun. Karena tujuannya kan ada untuk pengembangan e-commerce,” ujar Direktur Penilaian Perusahaan BEI, I Gede Nyoman Yetna, saat ditemui di Gedung BEI, Jakarta Selatan, Kamis (9/1/2025).
Hingga 11 Juli 2024, dana IPO BUKA masih tersisa Rp9,82 triliun, dari total dana IPO (net) yang dihimpun senilai Rp21,32 triliun (gross Rp21,9 triliun). Sejak listing pada 6 Agustus 2021, BUKA telah merealisasikan dana IPO sebesar Rp11,49 triliun.
Nyoman mengakui pihaknya telah melakukan dengar pendapat dengan manajemen BUKA terkait ‘going concern’ perusahaan.