Selain faktor individu, keluarga juga memengaruhi keputusan karier anak muda. Banyak orang tua yang terlalu ikut campur dalam menentukan pilihan anaknya, sehingga pemberi kerja bisa melihatnya sebagai tanda ketidakmandirian.
Anak muda perlu mengambil keputusan dan menghadapi realitas dunia kerja dengan sikap yang matang. Mandiri dalam memilih dan berani mengambil langkah pertama dapat membuka lebih banyak peluang dibandingkan terus menunggu kesempatan yang dianggap sempurna.
Agar tidak terjebak dalam illusion of choice, anak muda perlu lebih realistis dalam melihat peluang. Daripada terlalu banyak mempertimbangkan pilihan, lebih baik segera mencoba dan belajar dari pengalaman.
Selain itu, penting pula mengembangkan keterampilan yang dibutuhkan industri agar menjadi kandidat yang lebih kompetitif. Dengan etos kerja yang baik dan sikap terbuka terhadap peluang, Gen Z dapat lebih mudah beradaptasi dan berkembang di dunia kerja.
(Taufik Fajar)