Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) Basuki Hadimuljono meminta agar status bandara IKN dari VVIP menjadi umum. Selain itu, Basuki hendak mengusulkan perluasan rumah dinas pejabat di IKN.
Hal ini diungkapkan Ketua DPR Puan Maharani ekaligus merespons pertemuan Basuki dengan sejumlah pimpinan DPR RI seperti Cucun Ahmad Syamsurizal, Saan Mustopa dan Sufmi Dasco Ahmad. Selain itu, Basuki juga telah mengirim surat ke pimpinan DPR untuk perubahan rencana induk IKN.
"Yang mana salah satu hal yang dibahas DPR, permintaan dari ketua otorita IKN Pak Basuki untuk bisa merubah status bandara IKN yang tadinya hanya akan dipergunakan oleh VIP menjadi bandara umum," kata Puan saat ditemui di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (24/7/2025).
Puan berkata, pihaknya akan menindaklanjuti usulan tersebut. Salah satunya, dengan melakukan peninjauan ke IKN.
"Rencananya pada waktu yang nanti akan ditentukan, waktu yang terdekat. pimpinan DPR bersama anggota DPR yang terkait dengan IKN akan melakukan peninjauan untuk memutuskan apakah kemudian bandara tersebut layak untuk diganti statusnya dari hanya digunakan oleh VIP menjadi bandara umum," ucap Puan.
Selain itu, Puan juga mengungkapkan, ada usulan dari Basuki terkait perluasan rumah dinas pejabat. Dia mengatakan, usulan itu akan ditindaklanjuti oleh legislator untuk meninjau ke IKN.
"Luasnya itu juga nanti akan ditinjau oleh pimpinan DPR dan anggota DPR Untuk melihat apakah memang layak untuk adanya perluasan atau berapa luas rumah-rumah yang memang dibutuhkan di IKN," tutur Puan.
"Setelah itu kita akan memutuskan apakah akan kami setuju atau tidak, dan hal-hal lain yang memang dibutuhkan," pungkasnya.
Wapres Gibran menegaskan beredar banyak informasi keliru terkait pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN). Ia membantah anggapan proyek pembangunan IKN dilakukan dengan cara membabat hutan alami di Kalimantan.
“Banyak sekali hoaks beredar soal IKN. Katanya membangun istana di tengah hutan dan menebang habis pohon. Itu keliru,” ujar Gibran dalam sambutannya di acara Puncak Green Impact Festival 2025 di Djakarta Theater, Jakarta Pusat, Kamis (24/7/2025).
Gibran menjelaskan area pembangunan IKN sebelumnya merupakan hutan produksi eukaliptus, yang memang dikelola dengan siklus tebang tanam sekitar enam hingga tujuh tahun. Ia juga memastikan pemerintah akan memulihkan kembali ekosistem asli di kawasan tersebut.
“Pohon-pohon endemik Kalimantan seperti ulin, meranti, dan tengkawang akan dikembalikan agar kawasan IKN menjadi hutan heterogen,” jelasnya.