Di hadapan seluruh anggota DPR, Prabowo pun menyampaikan harapannya untuk bisa kembali berdiri di DPR membawa kabar baik: bahwa APBN Indonesia tidak lagi mengalami defisit.
"Cita-cita saya, apakah 2027 atau 2028, saya ingin berdiri di depan majelis ini untuk menyampaikan bahwa kita berhasil memiliki APBN yang tidak defisit sama sekali," ujarnya.
Menurut Prabowo, sebagai anak bangsa harus berani dan bertekad mewujudkan target tersebut, salah satunya dengan menghilangkan kebocoran dan menekan segala bentuk penyimpangan, serta meminta dukungan dari seluruh kekuatan politik di Indonesia.
"Negara kita besar, negara kita makmur. Kalau diatur dengan baik, semua akan merasakan dan semua akan menikmati," ujarnya.
Selain itu, menekan defisit APBN juga dapat dilakukan melalui inovasi pembiayaan. APBN didesain untuk tetap fleksibel agar adaptif dalam meredam guncangan.
"Maka dari itu, APBN harus dijaga tetap sehat dan kredibel melalui optimalisasi pendapatan, penguatan fasilitas, serta inovasi pembiayaan," ujarnya.
Kemudian, optimalisasi pendapatan pun harus dilakukan secara konsisten. Pajak disebut Prabowo sebagai bentuk keadilan dalam rangka redistribusi pendapatan.
"Yang kaya bayar pajak, yang tidak mampu dibantu. Penerimaan perpajakan akan terus ditingkatkan dengan tetap melindungi iklim investasi dan keberlanjutan dunia usaha. Insentif fiskal diberikan secara terarah dan terukur untuk mendukung aktivitas strategis. Pengelolaan sumber daya alam akan diperkuat agar digunakan sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat," tandasnya.
(Taufik Fajar)