Keberadaan Medco untuk mendukung ketahanan energi di Indonesia juga diapresiasi SKK Migas melalui operasi di South Sumatra Block atau Blok Sumatera Selatan (Blok Sumsel). Blok tersebut dikelola oleh Medco E&P yang merupakan anak usaha MedcoEnergi.
Kepala Divisi Program dan Komunikasi SKK Migas Hery Setyadi mengatakan, peran South Sumatra Block sangat krusial dalam menjaga stabilitas pasokan gas nasional.
“Keberhasilan operasi Medco E&P menunjukkan pentingnya kolaborasi SKK Migas dan KKKS dalam menjaga ketahanan energi Indonesia,” katanya saat Okezone mengunjungi lapangan gas tersebut, Senin 20 Oktober 2025.
SKK Migas menegaskan dukungan penuh terhadap strategi berkelanjutan yang dijalankan Medco E&P. "Kolaborasi keduanya diharapkan memperkuat pengelolaan operasi hulu migas yang aman, efisien, dan ramah lingkungan,” katanya.
VP Operation Onshore Asset Medco E&P Indonesia Irfan Eka Wardhana mengatakan, sejak dikembangkan pada 1990-an, South Sumatra Block menopang kebutuhan energi di Sumatera Selatan. Gas dari blok ini memasok PT PLN, PT PGN, PT Pupuk Sriwijaya (Pusri), serta jaringan gas kota di berbagai kabupaten.
“Medco E&P beroperasi dengan standar keselamatan, kesehatan kerja, dan lingkungan yang tinggi untuk memastikan pasokan energi nasional tetap andal,” ujar Irfan.
"Kami akan terus mendukung agenda pemerintah dalam menjaga ketahanan energi melalui operasi yang aman dan efisien,” sambungnya.
Saat ini kata Irvan, produksi minyak dari blok ini pada 2024 mencapai 2.320 barel per hari (BOPD) dan gas 53,62 juta standar kaki kubik per hari (MMSCFD). Kinerja tersebut dicapai melalui pengelolaan 139 sumur aktif yang tersebar di dua area utama, Western Field dan Eastern Field.
Sekadar informasi, MedcoEnergi menargetkan produksi migas sebesar 155.000 hingga 160 barrel oil equilavent per day (MBOEPD) hingga akhir tahun 2025.
Pada sisa tahun 2025, MedcoEnergi akan terus melakukan eksplorasi dan pengembangan, mengoptimalkan aset yang ada, serta berinvestasi dalam proyek energi terbarukan.
Di sisi lain, Medco mencatat laba yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar USD37 juta pada semester I-2025. Sementara, pendapatan Medco USD1,13 miliar.
Dari jumlah tersebut, pendapatan kontrak dengan pelanggan menyumbang USD1,11 miliar dan endapatan keuangan menjadi USD23,63 juta. Sementara, dari sisi EBITDA sebesar USD623 juta.
(Dani Jumadil Akhir)