Proyek Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Hanya Sebuah Keinginan, Bukan Kebutuhan Mendesak

Tangguh Yudha, Jurnalis
Senin 10 November 2025 08:58 WIB
Proyek Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Hanya Sebuah Keinginan, Bukan Kebutuhan Mendesak (Foto: Okezone)
Share :

JAKARTA - Pengamat transportasi sekaligus Wakil Ketua Umum Pemberdayaan dan Penguatan Wilayah Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Djoko Setijowarno menilai bahwa proyek kereta cepat Jakarta-Surabaya bukan merupakan kebutuhan mendesak bagi sistem transportasi nasional.

Dia menyebut proyek tersebut lebih mencerminkan keinginan daripada solusi atas persoalan utama transportasi di Pulau Jawa.

"Kereta cepat hingga Surabaya adalah sebuah keinginan, padahal yang kita butuhkan di Pulau Jawa adalah pondasi transportasi yang kuat dan merata," ungkapnya di Jakarta, Senin (10/11/2025).

Menurutnya, yang seharusnya menjadi prioritas pemerintah adalah pembangunan pondasi transportasi yang menyentuh kebutuhan masyarakat sehari-hari.

Hal itu meliputi penguatan transportasi umum di perkotaan dan pedesaan, reaktivasi jalur rel yang selama ini tidak beroperasi, optimalisasi layanan angkutan antarkota dalam provinsi (AKDP), serta pemerataan akses jalan hingga ke pelosok desa.

Djoko menegaskan bahwa konektivitas antar kota di Pulau Jawa saat ini sudah cukup memadai berkat keberadaan Tol Trans Jawa dan jalur rel ganda. Namun, persoalan yang mendesak justru berada pada integrasi transportasi di kawasan perkotaan, perdesaan, dan permukiman yang belum terselesaikan.

"Oleh karena itu, percepatan pembenahan transportasi umum menjadi sangat mendesak," tegasnya.

Selain itu, Djoko mengingatkan bahwa Indonesia adalah negara kepulauan. Karena itu, pembangunan infrastruktur dan transportasi tidak seharusnya terus berfokus di Pulau Jawa.

"Infrastruktur transportasi di Pulau Jawa sudah jauh lebih maju ketimbang di luar Jawa," ujarnya.

 

Dia mendorong agar percepatan pembangunan diarahkan ke luar Jawa dengan mempertimbangkan kebutuhan pengembangan wilayah serta pemerataan pembangunan.

"Percepatan pembangunan harus beralih dan difokuskan pada wilayah-wilayah di luar Jawa. Dalam pelaksanaannya, pertimbangan utama haruslah pengembangan wilayah dan prinsip pemerataan, bukan sekadar pendekatan berbasis jumlah populasi," tandasnya.

Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto berencana membangun kereta cepat tidak hanya sampai Surabaya, tetapi hingga Banyuwangi. Dirinya pun memberikan instruksi langsung kepada Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan (Menko IPK) Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dan Menteri Perhubungan (Menhub) Dudy Purwagandhi.

"Saya minta tidak hanya Surabaya, Banyuwangi. Surabaya itu jalan dulu," kata Prabowo usai meresmikan Stasiun Tanah Abang Baru, Jakarta, Selasa (4/11/2025).

Selain Pulau Jawa, Prabowo juga meminta adanya pembangunan kereta cepat di Sulawesi, Kalimantan, dan Sumatera. Tujuannya sebagai angkutan logistik untuk membantu petani dan pedagang.

"Hasil bumi kita di pedalaman dibawa ke pelabuhan. Sawit, karet, kopi, timah, tambang nikel banyak sekali. Daripada pakai truk banyak, jalan rusak, kereta api listrik akan sangat menurunkan biaya ekonomi," ujarnya.

(Dani Jumadil Akhir)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya