JAKARTA - Kasus tumbler milik penumpang KRL bernama Anita yang viral akhirnya usai dan berujung damai. Hilangnya tumbler milik Anita ini membuat heboh, karena disebut membuat pegawai KAI bernama Argi Budiansyah dipecat meski sudah dibantah oleh manajemen.
Justru, Anita yang melaporkan kasusnya ini dan memviralkan di media sosial diberhentikan perusahaannya.
Kini kasus tumbler ini berujung damai usai KAI menggelar mediasi antara Argi dengan Anita, serta suaminya Alvin.
Berikut ini Okezone rangkum viral tumbler hilang di KRL yang berujung dipecat hingga berdamai, Jakarta, Minggu (30/11/2025).
Argi bertemu dengan Anita dan Alvin berlangsung di Kantor KAI Wisata, Stasiun Gondangdia, Jakarta, pada Kamis malam. Ketiganya sudah meminta maaf dan dalam momen pertemuan tersebut sudah bersalam-salaman.
Melalui proses mediasi itu, KAI berharap persepsi publik dapat kembali selaras dan informasi yang beredar di media sosial bisa dikembalikan pada proporsi yang tepat.
Direktur Utama KAI Bobby Rasyidin menegaskan bahwa perusahaan menjunjung tinggi profesionalitas layanan, sekaligus memastikan setiap insan perusahaan mendapatkan dukungan penuh dalam menjalankan tugas.
“Setiap Insan KAI berkomitmen melayani pelanggan dengan dedikasi tinggi. Pada saat yang sama, perusahaan berkewajiban melindungi dan memberikan dukungan kepada seluruh pekerja dalam menjalankan peran mereka. Argi tetap menjadi karyawan KAI Group serta bagian dari garda terdepan pelayanan. Terus semangat bertugas dan memberikan layanan terbaik kepada pelanggan,” ujar Bobby, Jumat (28/11/2025).
Vice President Corporate Communications KAI Anne Purba dalam kesempatan terpisah menegaskan bahwa penyelesaian secara kekeluargaan ini merupakan bentuk keterbukaan KAI Group terhadap setiap masukan pelanggan.
“KAI memastikan seluruh proses pelayanan pelanggan berjalan sesuai ketentuan. Kami juga menegaskan bahwa tidak ada pemecatan terhadap petugas terkait, sebagaimana isu yang sebelumnya beredar,” jelas Anne.
Anne menambahkan bahwa KAI Group, melalui KAI Commuter dan KAI Wisata, akan melakukan evaluasi menyeluruh untuk memperkuat koordinasi layanan, termasuk prosedur pengelolaan barang tertinggal (lost and found).
“Kami terus meningkatkan integritas dan kesiapsiagaan seluruh pekerja, baik di area stasiun maupun selama perjalanan, agar layanan semakin responsif dan terpercaya,” ujar Anne.
KAI turut mengimbau seluruh pelanggan untuk memastikan barang bawaan selalu berada dalam pengawasan, baik di area stasiun maupun selama berada di dalam layanan kereta api, Commuter Line, dan layanan KAI Group lainnya.
KAI memastikan Argi Budiansyah yang menjabat Passenger Service Rangkasbitung, akan kembali bekerja usai kasus viral tumbler milik penumpang bernama Anita hilang. Argi mulai berdinas pada Jumat (28/11) sore.
"Argi sampai saat ini, ini bekerja nanti dinasnya jam 3 sore. Nanti dinasnya jam 3 sore," ucap Vice President Corporate Communication KAI, Anne Purba, Jumat (28/11/2025).
Anne menjelaskan Argi sebelumnya hanya menjalani masa lepas dinas lantaran kasus hilang tumbler masih dalam tahap investigasi. Dia memastikan proses itu merupakan SOP KAI dan bukan menandakan bahwa Argi merupakan pihak yang salah.
"Selama dalam masa investigasi pasti dia tidak didinaskan, kan dia akan stress gitu ya, dia akan ditanya banyak hal dan yang lain. Ini kan sebenarnya perlindungan, bukan berarti dia salah," tutur Anne.
Anita pengumpang KRL yang kehilangan tumbler dipecat dari tempat dia bekerja. Bahkan, perusahaan itu memberikan pernyataan terbuka di media sosial.
"Dengan ini kami ingin menginformasikan bahwa per tanggal 27 November 2025 ybs sudah tidak bekerja lagi di perusahaan kami," demikian kutipan pernyataan Daidan Utama Pialang Asuransi, di mana Anita bekerja, Kamis (27/11/2025).
Salah satu alasannya pemberhetian adalah, tindakan yang digambarkan dan dilakukan Anita dinilai sebagai tindakan yang tidak merepresentasikan nilai-nilai dan budaya kerja perusahaan secara keseluruhan.
PT KAI Commuter Indonesia (KCI) resmi mengganti posisi Diretur Utama yang sebelumnya dijabat oleh Asdo Artriviyanto, digantikan oleh Mochamad Purnomosidi.
VP Corporate Secretary KAI Commuter Karina Amanda menjelaskan penggantian tersebut merupakan pergantian atau rotasi rutin saja untuk penyegaran organisasi.
"Betul, bahwa hari Kamis (27/11) terdapat penggantian Direktur Utama dan beberapa anggota Direksi lainnya di PT KCI," ujarnya saat dikonfirmasi, Jumat (28/11/2025).
Terkait isu yang belakangan ramai soal tumbler penumpang, Karina menegaskan bahwa perombakan anggota Direksi ini tidak berkaitan sama sekali dengan kehilangan tumbler penumpang.
"Penggantian tersebut tidak terkait dengan masalah tumbler atau hal lainnya. Namun penggantian tersebut hanya rotasi rutin saja ya," lanjutnya.
Pemilik tumbler bernama Anita mengungkap ceritanya di media sosial. Dia menjelaskan kronologi saat tas atau cooler bag miliknya tertinggal di bagasi KRL.
“Hari Senin pulang kerja aku naik commuter line St. Tanah Abang - Rangkas Bitung sekitar pukul 19.00. Aku turun di St. Rawa Buntu sekitar pukul 19.40. Setelah turun aku baru tersadar cooler bag ku tertinggal di bagasi commuter line,” tulis Anita.
Anita menjelaskan bahwa dirinya langsung menghubungi petugas KAI untuk mengamankan barang yang tertinggal. Menurut pengakuannya, cooler bag tersebut berisi botol minum atau tumbler miliknya.
Cooler bag berisi tumbler itu kemudian diamankan pihak keamanan dan diserahkan kepada petugas KAI. Namun saat Anita hendak mengambil tas tersebut, dia terkejut karena botol minumnya tidak ada di dalam.
Anita bersikeras agar botol minumnya dikembalikan. Petugas KAI berusaha mencari jalan tengah dengan menawarkan pendampingan untuk melihat rekaman CCTV. Mereka menjelaskan bahwa pembukaan rekaman membutuhkan prosedur dan perizinan.
Berusaha mencapai titik terang, petugas KAI tersebut mengaku siap mengganti botol minum yang hilang. Bahkan, petugas itu bersedia membeli tumbler seharga Rp300 ribu.
Alih-alih masalah selesai, nasib pekerjaan petugas KAI itu justru berada di ujung tanduk. Anita memutuskan memviralkan cerita hilangnya tumbler tersebut di media sosial. Cerita itu kemudian berdampak pada petugas yang dianggap lalai saat mengamankan barang penumpang.
Beredar pula percakapan antara petugas KAI dan suami Anita, di mana petugas mengaku pekerjaannya terancam hilang akibat unggahan Threads tersebut.
(Dani Jumadil Akhir)