Industri Keluhkan Penggunaan B40, Begini Respons Pertamina

Iqbal Dwi Purnama, Jurnalis
Senin 22 Desember 2025 18:18 WIB
- PT Pertamina Patra Niaga menerima sejumlah aduan konsumen, khususnya industri, terkait penggunaan Biosolar B40. (Foto: Okezone.com/IMG)
Share :

JAKARTA - PT Pertamina Patra Niaga menerima sejumlah aduan konsumen, khususnya industri, terkait penggunaan Biosolar B40 yang dinilai memiliki tantangan teknis dalam operasional, termasuk efisiensi pembakaran.

Direktur Utama Pertamina Patra Niaga, Mars Ega Legowo, menjelaskan pemerintah terus mendorong program kemandirian energi nasional, salah satunya melalui kebijakan pencampuran solar dengan bahan bakar nabati berbasis Fatty Acid Methyl Ester (FAME).

Namun demikian, dirinya tidak menampik bahwa dalam implementasinya terdapat sejumlah tantangan yang dirasakan oleh konsumen industri. Pertamina, kata dia, mendengar langsung masukan dan keluhan pelanggan sebagai bagian dari voice of customer.

"Kami juga ingin menjawab suatu hal yang mungkin menjadi pertanyaan beberapa pihak, khususnya kepada konsumen-konsumen kami yang di sektor industri. Karena memang ada beberapa side effect daripada sifat dari Biosolar B40 ini," ujar Mars Ega dalam konferensi pers di Jakarta, Senin (25/12/2025).

Menurut Mars Ega, karakteristik Biosolar B40 memang memiliki sejumlah side effect, antara lain potensi terjadinya penyumbatan filter (filter blocking), penurunan performa mesin atau power loss, hingga risiko meningkatnya downtime operation pada peralatan industri.

"Menjawab tantangan tersebut dan masukan dari konsumen, kami menghadirkan opsi solusi berupa produk Biosolar Performance," jelasnya.

Produk ini diharapkan dapat menjadi alternatif bagi konsumen industri yang membutuhkan performa bahan bakar lebih stabil, sekaligus meminimalkan dampak teknis yang berpotensi muncul akibat penggunaan B40.

Mars Ega menegaskan, kehadiran Biosolar Performance merupakan bagian dari komitmen Pertamina untuk tetap mendukung kebijakan energi nasional, sembari memastikan kebutuhan dan keberlangsungan operasional konsumen industri tetap terjaga.

"Mudah-mudahan produk ini bisa menjawab isu-isu yang ada dan menjadi salah satu opsi solusi bagi konsumen kami di sektor industri," pungkasnya.

Berdasarkan data pengujian, Biosolar Performance menunjukkan peningkatan kinerja dibandingkan Biosolar B40 konvensional. Pada parameter power loss, Biosolar B40 tercatat mencapai 9,22 persen, sementara Biosolar Performance mampu menurunkannya menjadi sekitar 3,44 persen. 

Dari sisi Filter Blocking Tendency (FBT), Biosolar Performance juga menunjukkan perbaikan signifikan dengan angka 1,43, jauh lebih rendah dibandingkan Biosolar B40 yang berada di level 5,09.

Selain itu, kualitas kebersihan bahan bakar atau ISO Cleanliness pada Biosolar Performance tercatat di level 20/18/15, lebih baik dibandingkan Biosolar B40 yang berada di 22/20/16. Produk ini juga memiliki kemampuan clean-up deposit hingga 62,7 persen, yang berkontribusi pada kebersihan sistem injektor dan ruang bakar.

 

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya