Beda dengan PHK Massal, Ini Penjelasan Golden Handshake Krakatau Steel

Dani Jumadil Akhir, Jurnalis
Rabu 31 Desember 2025 10:00 WIB
Beda dengan PHK Massal, Ini Golden Handshake Krakatau Steel (Foto: Okezone)
Share :

”GSH memiliki kelebihan yang ditawarkan perusahaan bagi karyawan yang bersedia pensiun dini. Dari sisi perusahaan, GSH menjadi bagian dari strategi perusahaan dalam menjalankan restrukturisasi dan transformasi bisnis untuk keberlanjutan jangka panjang,” jelas Arif di Jakarta, Rabu (31/12/2025).

Arif juga sependapat, bahwa kebijakan GSH pada Krakatau Steel merupakan langkah elegan sekaligus apresiasi kepada karyawan. Dalam kebijakan GSH Krakatau Steel, perusahaan memang tidak hanya memberikan dana, tetapi juga menunjukkan tanggung jawab moral kepada karyawan. Antara lain, menyediakan konsultan keuangan independen. Dalam hal ini, perusahaan memfasilitasi karyawan yang menerima dana GSH untuk mendapatkan saran investasi profesional. 

”Dengan adanya konsultansi keuangan tersebut, diharapkan dapat membantu untuk memastikan dana apresiasi dari GSH dikelola dengan bijak, diinvestasikan pada program yang tepat, dan dapat berkembang, sehingga memberikan manfaat finansial jangka panjang bagi karyawan dan keluarga. Ini adalah bentuk nyata GSH, bahwa Krakatau Steel mendukung penuh transisi karir,” katanya.

Begitu juga terkait kebijakan GSH yang bersifat dinamis, Arif juga menilai positif. Termasuk kemungkinan membuka pintu seluas-luasnya untuk merekrut kembali (re-hiring) karyawan yang sudah menjalani kebijakan GSH tersebut.  

Dalam konsep GSH Krakatau Steel, perusahaan memang membuka peluang re-hiring. Kondisi demikian dilakukan, jika ke depan terdapat mitra strategis atau investor yang bekerja sama untuk mengoperasikan kembali aset (seperti Blast Furnace).

Sebelumnya, Krakatau Steel memang memberlakukan kebijakan GSH bagi karyawan. Kebijakan tersebut didasarkan atas beberapa pertimbangan. 

Pertama, rightsizing organisasi untuk efisiensi dan keberlanjutan. Fokusnya adalah re-evaluasi fungsi-fungsi organisasi untuk memastikan efisiensi maksimal. Dalam hal ini, perusahaan menyelaraskan kembali struktur human capital dengan kebutuhan operasional inti, memastikan setiap peran memberikan nilai tambah yang jelas terhadap tujuan bisnis yang berkelanjutan (sustain).

Kedua, sinergi dan optimalisasi melalui merger dan konsolidasi unit usaha Hot Strip Mill (HSM) dan Cold Rolling Mill (CRM).

(Taufik Fajar)

Halaman:
Lihat Semua
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya