JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil menguat tembus level tertingginya siang ini, di level 3.069. Tetapi jangan senang dulu, diprediksi pada perdagangan hari ini, indeks saham malah ditutup melemah yang dipicu oleh sentimen negatif regional.
"Pada perdagangan hari ini, IHSG diperkirakan mengalami pelemahan. Sentimen negatif berasal dari melemahnya Nikkei pada sesi pembukaan pagi ini," ujar analis Reliance Securities Gina Novrina Nasution, kepada okezone, di Jakarta, Kamis (28/7/2010).
Menguatnya yen terhadap dolar menandakan meningkatnya kekhawatiran pelaku pasar terhadap perekonomian ke depannya. Sementara itu, laporan ekonomi mengenai menurunnya durable goods order di Amerika Serikat (AS), dan penjualan riteler di Jepang membuat kekhawatiran pelaku pasar meningkat.
"Indeks secara tekhnikal kami perkirakan akan melemah dan bergerak fluktuatif pada sepanjang hari perdagangan dengan kisaran 3.010-3.070," paparnya.
Sentimen positif yang berasal dari regional tampak ampuh mendorong penguatan indeks harga saham gabungan (IHSG). Indeks saham pagi ini pun akhirnya menembus level 3.070.
Terpantau, pada pukul 11.34 JATS, IHSG siang ini menguat 13,013 poin atau 0,43 persen ke 3.070,488. Begitu juga dengan LQ45 naik 2,914 poin ke 591,552 dan Jakarta Islamic Index (JII) naik 2,214 poin ke 473,83.
Sektor tambang tampak melemah sebanyak 18,2 poin, sektor keuangan berhasil menguat 3,41 poin, sektor konsumsi menguat 10,63 poin dan sektor manufaktur menguat 9,29 poin. Sementara sektor perkebunan tampak terhadang profit taking sehingga melemah 17,94 poin. Nilai transaksi tercatat Rp3,777 triliun dengan volume sebanyak 3,199 juta lembar saham. Sebanyak 95 saham menguat, 90 saham melemah, dan 75 saham stagnan.
Sebelumnya, IHSG dibuka hanya naik tipis, yakni cuma empat poin. Indeks saham belum mampu menembus level tertingginya pada pembukaan pagi ini. Pasalnya, bursa di kawasan Asia Pasifik dan global, cenderung dibuka melemah. Sebelumnya, IHSG Senin 26 Juli lalu, sempat menyentuh level tertinggi 3.062,95.
Saat itu, volume transaksi yang dibukukan 1,46 juta lot senilai Rp459,4 miliar. Sebanyak 54 saham menguat, 62 melemah, 69 stagnan, dan 293 saham tidak terjadi transaksi.
(Candra Setya Santoso)