JAKARTA - Kendati sentimen positif muncul pada akhir pekan ini di mana Indeks Harga Saham Gabungan naik hingga 1,35 persen, nilai tukar rupiah tampaknya tak terpengaruh.
Rupiah, Jumat (3/9/2010) melemah ke Rp9.012 per USD, jika dibandingkan dengan perdagangan hari sebelumnya yang sebesar Rp9.008 per USD. Sementara menurut yahoofinance, rupiah ada di posisi Rp9.010 per USD, dengan kisaran perdagangan Rp8.995-9.015 per USD.
Padahal, kabar positif datang dari hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia (BI) hari ini yang memutuskan untuk mempertahankan BI Rate pada tingkat 6,5 persen.
Namun dengan mempertimbangkan adanya potensi tekanan inflasi ke depan, BI menaikkan rasio Giro Wajib Minimum (GWM) primer sebesar 5-8 persen dari Dana Pihak Ketiga (DPK) rupiah, mengingat kondisi ekses likuiditas perbankan masih cukup besar.
Atas pemenuhan tambahan GWM primer tiga persen, lanjutnya, maka akan diberikan remunerasi 2,5 persen per tahun untuk menjaga stabilitas moneter dan stabilitas sistem keuangan ditengah arus modal yang masih tinggi.
Sementara untuk batas bawah LDR BI menetapkan 78 persen sedangkan batas atas 100 persen. GWM primer berlaku pada 1 November 2010 GWM-LDR berlaku pada 1 Maret 2011.
(Widi Agustian)