Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

BI: Kendalikan Impor untuk Kendalikan Rupiah!

Iwan Supriyatna , Jurnalis-Kamis, 27 September 2012 |15:45 WIB
  BI: Kendalikan Impor untuk Kendalikan Rupiah!
Ilustrasi. (Foto: Okezone)
A
A
A

JAKARTA - Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) mengalami defisit dalam beberapa bulan terakhir. Defisit transaksi berjalan Indonesia telah menyebabkan stabilitas nilai tukar terus menurun.

Direktur Eksekutif Departemen Pengelolaan Moneter Bank Indonesia (BI) Hendar, defisit NPI tidak dapat diatasi dengan kebijakan moneter BI. Menurutnya, diperlukan upaya serius pemerintah mengendalikan impor, agar permintaan terhadap valuta asing yang terus meningkat dapat dikendalikan.

"Indonesia tidak kebal terhadap pengaruh perkembangan ekonomi dan pasar keuangan global. Pengaruhnya melalui jalur perdagangan mulai dirasakan sejak awal 2012," ungkap Hendar di Gedung BI, Jakarta, Kamis (27/9/2012).

Hendar menuturkan, ekspor Indonesia menurun, sementara impor naik. Menurutnya, defisit transaksi berjalan saat ini sudah melebar sampai 3,1 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB).

Hal ini terjadi akibat melemahnya ekspor, dan belum terkendalinya impor. Karenannya, permintaan terhadap valuta asing pun meningkat, dan terus menekan nilai tukar rupiah. "Tingginya impor jelas mempengaruhi ketersediaan valas di pasar. Pasoknya berkurang sementara permintaan tinggi," tutur Hendar.

Di sisi lain Hendar melihat masih tingginya permintaan valas, merupakan cerminan permintaan riil yang terjadi di masyarakat. "Permintaan dolar Amerika Serikat (AS) yang ada adalah kebutuhan riil korporasi, termasuk permintaan dolar AS dari Pertamina yang tentunya impor BBM-nya tidak pernah turun," tukasnya.

(Martin Bagya Kertiyasa)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement