JAKARTA - Kementerian Perdagangan (Kemendag) menyebutkan terdapat tiga UKM percontohan yang mampu menembus pasar ekspor dunia. Ketiga UKM tersebut diharapkan menjadi percontohan UKM di Indonesia.
"Kami baru mengidentifikasi tiga contoh UKM yang menjadi eksportir yang memiliki prestasi ekspor yang cukup baik," ujar Wakil Menteri Perdagangan, Jakarta, Jumat(9/11/2012).
Bayu menyebutkan, ketiga UKM percontohan tersebut antara lain, pertama, PT IKA Indo Industri Karbonik, di Medan Sumatera Utara yang mengekspor karbon aktif dari batok kelapa.
"IKA berhasil menembus pasar AS Eropa dan Cina. Produknya berguna untuk penyaringan air minum. Nilai ekspornya pada tahun 2011 mencapai USD7,3 juta dan juga menjadi bagian dari nilai ekspor karbon aktif Indonesia sekitar USD33 juta ," terang Bayu.
Bayu menyampaikan apresiasinya terhadap upaya UKM tersebut, karena melihat perusahaan kecil tetapi mampu menembus pasar ekspor dunia. "Ini perusahaan kecil tapi bisa memanfaatkan limbah batok kelapa yang menjadikan sebagai produk ramah lingkungan," tutur Bayu.
Kedua yakni, Usaha Dagang (UD) Bandar Mina yang bergerak dibidang eksportir ikan kerapu, UD tersebut berasal dari Bali utara dengan tujuan ekspor ke China. "Harganya USD15-45 perkilogramnya," sebut Bayu.
Ketiga, PT Bambu Media Cipta Persada, spesilis dalam pengembangan konten pendidikan, ini adalah perusahaan yang bergerak dibidang IT yang membuat program-program, tujuan ekspornya ke Eropa AS dan Korea dengan menggunakan bahasa setempat.
"Jika diambil pelajaran dari tiga UKM teridentifikasi ciri-ciri seperti mereka mampu melihat peluang yang unik, mampu menjaga kontinuitas baik dari kualitas maupun kuantitas, gigih dan tidak menyesali kegagalan," pungkas Bayu.
(Widi Agustian)