Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Kuartal I-2013

Ekonomi Indonesia Hanya Tumbuh 6,02%

Dina Mirayanti Hutauruk , Jurnalis-Senin, 06 Mei 2013 |10:45 WIB
Ekonomi Indonesia Hanya Tumbuh 6,02%
Ilustrasi. (Foto: Okezone)
A
A
A

JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal I-2013 ini berada di kisaran 6,02 persen. Angka ini jauh lebih rendah dari ekspektasi, lantaran pada target APBN pertumbuhan ekonomi dipatok pada kisaran 6,6-6,8 persen.

Kepala BPS Suryamin mengungkapkan, jika dibandingkan pada triwulan IV-2012, Pertumbuhan Domestik Bruto (PDB) Indonesia naik sebesar 1,41 persen. "PDB kuartal I-2013 sebesar Rp6,03 triliun," kata dia di kantor pusat BPS, Jakarta, Senin (6/5/2013).

Dia menjelaskan, PDB tertinggi dicatatkan oleh sektor pertanian, perikanan, dan peternakan yang tumbuh 23,6 persen secara kuartal-to-kuartal (QoQ).

Sementara sektor keuangan tumbuh 2,96 persen, dan secara year-on-year (yoy) tumbuh 8,35 persen. Sedangkan sektor pengangkutan dan komunikasi tumbuh 1,57 persen atau 9,98 persen secara yoy, dan mencatatkan pertumbuhan tahunan terbesar, dan sektor konstruksi tumbuh 7,19 persen secara yoy.

Sekadar informasi, Kementerian Keuangan (Kemenkeu) dan Dewan Perwakilan Rakyat sepakat untuk merevisi target pertumbuhan ekonomi Indonesia menjadi 6,6-6,8 persen dari sebelumnya 6,8-7,2 persen.

Agus mengatakan koreksi ini harus dilakukan meskipun ekonomi dan perdagangan dunia diprediksi akan membaik dibanding 2012. Meski terkoreksi, pertumbuhan ekonomi Indonesia di masa depan masih didukung oleh dua sektor utama, yakni konsumsi domestik dan investasi.

Sementara Bank Indonesia (BI) menurunkan proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2013 menjadi 6,2-6,6 persen dari 6,3-6,8 persen. Pada triwulan II-2013, pertumbuhan ekonomi diprakirakan tidak jauh berbeda dari triwulan sebelumnya yaitu sekira 6,2 persen.

(Martin Bagya Kertiyasa)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement