Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Pengusaha SPBU Keluhkan Kenaikan Harga BBM

Dani Jumadil Akhir , Jurnalis-Selasa, 18 November 2014 |11:26 WIB
Pengusaha SPBU Keluhkan Kenaikan Harga BBM
Pengusaha SPBU Keluhkan Kenaikan Harga BBM (Ilustrasi: Okezone)
A
A
A

 

JAKARTA - Kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) subsidi tidak membuat pengusaha Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) yang tergabung dalam Himpunan Wiraswata Nasional Minyak dan Gas (Hiswana Migas) senang begitu saja.

"Pengusaha SPBU mengharapkan ada kepedulian dari pemerintah terhadap kelangsungan bisnis BBM di SPBU," tegas Ketua Hiswana Migas Eri Purnomohadi kepada Okezone, Jakarta, Selasa (18/11/2014).

Menurutnya, hal ini tidak terlepas dari margin penjualan BBM subsidi sangat tipis dan belum ada kenaikan dari tahun lalu. Padahal pemerintah sebelumnya menjanjikan kenaikan margin ini.

“Apalagi adanya tuntutan kenaikan upah buruh,” ujarnya.

 

Sekedar informasi sejak 10 tahun lalu, margin yang diberikan ke pengusaha SPBU yang menjual BBM subsidi tak berubah yaitu sekira Rp150 per liter. Namun marjin ini naik tipis menjadi Rp205 per liter pada Febuari 2013 itu pun harus alami tahapan audit.

Margin baru naik sampai Rp205 per liter, tapi harus dengan seleksi ketat dengan mendapatkan sertifikasi Pasti Pas. Seperti jalan harus bersih, hitungan pas hingga petugas SPBU ramah. "Dengan margin yang rendah, upah naik, listrik naik, inflasi, biaya bunga bank tinggi. Menjadikan bisnis SPBU tidak kompetitif," paparnya.

(Fakhri Rezy)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement