 
                Puan menjelaskan, selama ini permasalahan pertumbuhan ekonomi karena tingkat kesenjangan sosial tinggi terhadap permodalan.
"Ini berarti pertumbuhan ekonomi yang rata-rata konsisten di atas 5-6 persen belum pengaruhi kegiatan ekonomi ke bawah. Karena kecilnya akses permodalan untuk sektor ekonomi belum masuk, terutama masyarakat tingkat paling bawah," jelasnya.
Puan mengungkapkan, padahal masyarakat membutuhkan kesejahteraan. Dirinya menjelaskan, tantangan ke depan adalah bagaimana mewujudkan sektor keuangan ini agar benar-benar inklusif di semua tingkatan dan wilayah yang belum mempunyai akses layanan keuangan.
(Rizkie Fauzian)