Meskipun demikian Karyono memaklumi apa yang telah dikatakan oleh Faisal, menurutnya hal itu terjadi lantaran latar belakang Faisal bukan murni dari migas tetapi sebagai pengamat ekonomi.
Selain itu menurut Karyono, sebelum Faisal menjadi Ketua Tim Reformasi Tata kelola Minyak dan Gas Bumi, Faisal hanya mengamati anak usaha pertamina itu dari jauh saja.
"Kalau sekarang karena sebagai Kepala Tim Reformasi Tata Kelola Migas, sehingga memiliki kesempatan untuk mendalami Petral secara konferehensif, itu yang membuat sikap pak Faisal berubah," ujarnya.
Faisal Basri tidak tahu banyak soal Petral sehingga menganulir pernyataannya soal pembubaran anak usaha pertamina itu. Ketidaktahuan Faisal terhadap Petral lantaran latar belakang Faisal sebagai seorang pengamat ekonomi.
"Ya lumrah karena tidak tahu banyak Petral mungkin baru mendengar rumor itu, sehingga mempengaruhi secara emosional sehingga berpendapat Petral dibubarkan," tambahnya.
(Fakhri Rezy)