Hal ini didapatkan karena pemerintah tidak lagi memberikan subsidi bagi BBM jenis Premium, dan hanya berikan subsidi tetap (fixed subsidy) bagi Solar sekira Rp17 triliun.
"Secara teori iya, dari itu akan ada penghematan besar, dampak APBN subsidi memang berkurang," kata Sofyan, Jakarta, Rabu (31/12/2014).
Kendati demikian, penghematan anggaran yang besar ini akan menjadi sia-sia jika pendapatan negara seperti harga komoditi ekspor andalan RI di antaranya CPO, batu bara, mineral dan harga minyak dunia masih turun.