"Kita hanya membuka wilayah ternak di Cirebon saja, karena saya terinspirasi dengan one village one produk," tukas dia.
Tidak hanya di sini, Bambang juga tengah mengembangkan produk turunan dari jangkrik. Dia melirik memproduksi kerupuk jangkrik. “Sekarang produknya baru sebatas produk alpa (belum dipasarkan secara luas),” tutup Bambang.
Dalam kurun waktu lima tahun, Bambang berhasil memberikan lapangan pekerja kepada 65 orang. Bambang mampu menggaji karyawannya sesuai standar Upah Minimum Regional (UMR).
"Karena banyak pegawai dan juga sudah banyak yang mandiri, jadi sekarang saya hanya fokus kepada pemasaran saja. Karena semakin ke sini, harganya semakin kompetitif," tutup dia.
(Rizkie Fauzian)