Merosotnya rupiah dapat membawa berkah bagi Indonesia pada jangka panjang dengan menciptakan lapangan kerja di sektor manufaktur barang ekspor. Impor juga diharapkan dapat ditekan.
Data perdagangan yang dirilis pada Senin menunjukkan bahwa pada Februari Indonesia membukukan surplus perdagangan sebesar $738 juta, tiga bulan berturut-turut dalam teritori positif.
Ekspor turun 16 persen year-over-year dan sebagian besar dipicu oleh turunnya harga komoditas. Pada saat bersamaan, impor turun dengan jumlah sama karena konsumen dan perusahaan membatasi pembelian barang asing menyusul pelemahan rupiah.
Namun, pemerintah masih meramalkan masih akan terciptanya defisit transaksi berjalan sebesar 3 persen dari produk domestik bruto tahun ini.
Itu sebagian terjadi karena perusahaan asing yang berkantor di Indonesia memulangkan laba ke negeri asalnya dengan mengkhawatirkan gejolak rupiah.