Sebelumnya, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said menjelaskan, langkah Pertamina tersebut merupakan transisi menghilangkan bensin RON 88 sejalan dengan rekomendasi dari Tim Tata Kelola Reformasi Migas yang diketuai oleh Faisal Basri.
"Karena kita ingin energi kita makin bersih tapi Pertamina sedang kaji dengan BPH Migas, jadi kita tunggu saja bagaimana hasil kajian," jelasnya.
Seperti diketahui, Pertamina akan menghapus secara bertahap Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Premium RON 88 dan digantikan dengan Pertalite kadar RON 91. Kebijakan tersebut sesuai dengan rekomendasi dari Tim Tata Kelola Reformasi Migas.
(Rizkie Fauzian)