"Makanya kita konsentrasi kepada tol laut, itu yang akan pengaruhi harga barang. Pembangunan ini sudah dimulai sebelah barat mulai dari Kuala Tanjung, Tanjung Priok, Makasar, lalu di Sorong, semuanya kita bangun," paparnya.
Menurut Jokowi, dalam pembangunan infrastruktur memang dibutuhkan biaya yang besar. Untuk itu, pembangunan tol laut ini menggunakan dana dari pengalihan subsidi Bahan Bakar Minyak (BBM) yang membuat ruang fiskal dalam APBN cukup longgar.
"Walaupun tidak semua dari APBN. Sekira 40-50 persen dari APBN, sisanya dari BUMN dan investor. Kalau dihitung rugi APBN masuk. Pelabuhan di Indonesia timur enggak mungkin investor mau masuk, itu pakai APBN dan BUMN masuk. Karena itu hitung-hitungannya masih rugi," tukasnya.
(Fakhri Rezy)