Sebelumnya, PT Pertamina (Persero) sudah mengomunikasikan niatnya untuk kembali menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Pertamax. Sebelumnya, Pertamina ingin menaikkan harga Pertamax sebesar Rp800 per liter menjadi Rp9.600 per liter pada pertengahan Mei lalu, tapi tiba-tiba dibatalkan.
Vice President Corporate Communication Pertamina Wianda Pusponegoro menjelaskan, untuk besaran kenaikan harga Pertamax akan dilihat kondisi terakhir seperti harga minyak maupun nilai kurs Rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS).
"Kita akan berusaha melakukan penyesuaian tapi tentu waktu dan jumlahnya nanti baru bisa dilihat di website. Ada saatnya nanti," terang Wianda kemarin.
Wianda menambahkan, untuk besaran kenaikan harga Pertamax tentunya akan melihat kompetitor, seperti Shell, yang sudah terlebih dahulu menaikkan harga. Namun, tetap saja, Wianda enggan menyebutkan besaran yang pasti kenaikan harga Pertamax.
"Kita pasti ada pertimbangan karena kita kan untuk jenis RON 92 kan masih market leader ya. Tapi yang pasti kita memang butuh penyesuaian karena harganya internasional sudah bergerak," paparnya.
(Fakhri Rezy)