Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Menengok Krismon '97-98 di Kala Rupiah Terseok (2)

Rani Hardjanti , Jurnalis-Kamis, 30 Juli 2015 |06:49 WIB
Menengok Krismon '97-98 di Kala Rupiah Terseok (2)
Ilustrasi: Okezone
A
A
A

Deregulasi perbankan pada Oktober 1988 telah mendorong pendirian bank baru. Jumlah bank meningkat secara signifikan dari 111 bank pada 1988 menjadi 240 bank pada 1994. Sebagian besar bank baru itu adalah bank kecil dengan kondisi permodalan pas-pasan dan manajemen yang sangat rapuh.

Kebergantungan dunia usaha pada bahan-bahan impor (arang modal dan bahan baku) pada waktu itu sangat besar. Utang mereka dalam bentuk valas juga sangat besar dan sebagian besar tidak dilindungi dari gejolak kurs.

Dengan kondisi seperti itu, ketika nilai tukar Rupiah merosot drastis maka efeknya kedua usaha sangat mematikan. Nilai utang dalam Rupiah meningkat tajam. Apalagi ketika penjualannya dalam Rupiah.

(Rizkie Fauzian)

Halaman:
Lihat Semua
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Banner
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Terpopuler
Advertisement