“Dengan membaiknya ekonomi AS dan kebijakan the Fed, maka akan berdampak pada capital outflow dari negara-negara emerging, termasuk Indonesia. Belum lagi devaluasi yuan yang mengakibatkan currence account devisit sehingga semakin dalam menekan rupiah," tambah dia.
Meski begitu bila pemerintah terlalu percaya diri bahwa tidak ada ancaman krisis sama sekali, maka hal tersebut berlawanan dengan fakta.
“Banyak indikasi bahwa krisis rupiah berdampak pada menurunnya daya beli dan melambatnya sektor ritel dan konsumsi," lanjut Hatta.
Respon awal Jokowi-JK sudah dijalankan di atas kertas, namun tidak berjalan di lapangan karena lemahnya koordinasi. Maka dari itu, Hatta berharap reshuffle yang dilakukan beberapa waktu lalu mampu meningkatkan fungsi koordinasi Kabinet Kerja, sehingga kebijakan presiden bisa dijalankan.
(Widi Agustian)