 
                JAKARTA - Greenpeace menyatakan kebakaran hutan dan lahan yang terjadi di berbagai daerah di Tanah Air merupakan warisan kerusakan dari industri kehutanan yang telah mengeksploitasi hutan untuk sejumlah komoditas.
"Kebakaran ini mengingatkan kita tentang warisan kerusakan dari industri sawit dan pulp," kata Pemimpin Kehutanan Greenpeace Asia Tenggara Bustar Maitar dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Kamis.
Untuk itu, menurut Bustar Maitar, pihak perusahaan juga perlu menghadapi tantangan dan bekerja bersama untuk mematahkan kaitan antara produksi komoditas dan penghancuran hutan.
Ia berpendapat bahwa kebijakan antiperusakan hutan yang unilateral ternyata telah gagal.
"Perusahaan perlu menghapus insentif ekonomi untuk menghancurkan hutan, dengan pelarangan perdagangan dengan siapapun yang memusnahkan hutan," ujarnya.