"Kita eksporloh pak. 20 persen produksi kita, kita ekspor. Tidak hanya di ASEAN," sebutnya.
Banjirnya produk-produk impor di dalam negeri dikarenakan banyak alat berat bekas masuk, sehingga merusak industri dalam negeri. Hal ini sudah berdampak terhadap beberapa pihaknya yang mulai terjadi pada tahun lalu.
"Salah satunya adalah yang tadi saya bilang utilisasi atau produksinya kecil. Dengan demikian, bagaimana untuk survive, mau tidak mau pengurangan," tukasnya.
(Rizkie Fauzian)