"Sepertinya si ada berbau persaingan bisnis. Karena memang ada yang tidak sanggup beli mesinnya. Satu harga mesinnya bisa sampai Rp20 juta," tuturnya kepada Okezone.
Adang pun juga mengelukan Franz yang mengunggah foto lawas Green Nitrogen, bersamaan dengan statusnya tersebut. Adang mengaku merasa dirugikan akibat ulah netizen tersebut.
"Dampaknya itu begitu luar biasa, karena ini media sosial, langsung tersebar dimana-mana. Jadi teror buat kami, karena banyak dari pelanggan kami yang tanya-tanya," imbuhnya.
Adang mencatat setidaknya ada 10-13 orang pelanggan yang menghubungi hotline Green Nitrogen hanya untuk mengonfirmasi kebenaran isu tersebut. Belum lagi di setiap outlet Green Nitrogen yang berjumlah 400 outlet selalu ada pelanggan yang juga menanyakan hal tersebut. Kendati begitu, dirinya mengaku belum ada dampak negatif dari isu tersebut terhadap penjualan jasa pengisian angin nitrogen di semua outletnya.
(Martin Bagya Kertiyasa)