Kendati begitu, Bryan mengaku pertumbuhan penjualan perseroan hingga akhir 2015 meningkat 3,4 persen. Pertumbuhan tersebut memang masih belum dipastikan, pasalnya laporan keuangan MBTO kuartal IV 2015 masih dalam proses audit.
"Pertumbuhan dari penjualan kita kurang lebih positif pertumbuhannya sekitar plus minus 3,4 persen. Ini masih unaudit. Tapi harus diinget bahwa daya beli masyarakat tidak bagus di 2015. Kita bisa mencatat bahwa itu pertumbuhan nett sell yang positif," imbuhnya.
Namun, Bryan mengakui, bahwa capaian pertumbuhan penjualan tersebut sebenarnya menurun dibanding periode sebelumnya. Hal itu karenakan adanya rugi kurs yang mencapai Rp10 miliar.
"Jadi itu sebenarnya flat bahkan agak turun. Karena kita banyak melakukan investasi di marketing dan sales. Lalu pelemahan dari kurs Rupiah ke USD, jadi cukup berdampak," pungkasnya.
(Fakhri Rezy)