"Mereka kan tidak tahu itu, Jadi tergantung keputusan Pemerintah Indonesia. Kalau pemerintah bilang tidak, itu (saham) Freeport bisa nyungsep lagi," imbuhnya.
Namun, Marwan menyarankan agar pemerintah tidak jadi membeli saham Freeport tersebut. Pasalnya harga yang dibanderol dianggap tidak sesuai dengan kondisi saham Freeport di NYSE.
"Kita tidak perlu bilang bahwa kita akan membeli, biar harganya terus turun. Biar di 2021 kita jadi saham mayoritas seperti di Mahakam," pungkasnya.
(Martin Bagya Kertiyasa)