Sedangkan, mesin bor Mustikabumi I dan Mustikabumi II dioperasikan oleh kontraktor paket pekerjaan CP 106 (Dukuh Atas – Bundaran HI), yaitu SMCC-HK Joint Operation yang terdiri dari Sumitomo Mitsui Construction Company – Hutama Karya.
Ke empat mesin bor tersebut diproduksi oleh perusahaan Jepang bernama Japan Tunnel Systems Corporation (JTSC) menggunakan teknologi Earth Pressure Balance (EPB) pertama di Indonesia. Diperkirakan masa pengerjaan konstruksi jalur terowongan bawah tanah MRT dengan menggunakan mesin TBM ini akan berlangsung mulai September 2015 hingga Desember 2016.
Untuk perkembangan proyek MRT Jakarta sendiri, kini penyelesaian koridor Selatan-Utara Fase 1 (Lebak Bulus - Bundaran HI) secara keseluruhan telah mencapai kurang lebih 38 persen. Dengan rincian secara garis besar, untuk pekerjaan proyek pada struktur layang telah menyelesaikan 23 persen dan struktur bawah tanah sebesar 53 persen (data per 31 Desember 2015).
Secara umum, pekerjaan konstruksi yang tengah dilakukan saat ini antara lain pekerjaan pembuatan fondasi kolom jalur dan kolom untuk stasiun layang, pekerjaan pembangunan struktur boks stasiun bawah tanah,dan pekerjaan pembuatan terowongan jalur bawah tanah serta pekerjaan konstruksi depo MRT.
(Martin Bagya Kertiyasa)