Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Pasokan Meningkat, Harga Sewa Perkantoran di Jakarta Menurun

Danang Sugianto , Jurnalis-Rabu, 06 April 2016 |15:27 WIB
Pasokan Meningkat, Harga Sewa Perkantoran di Jakarta Menurun
Ilustrasi: Shutterstock
A
A
A

JAKARTA - Lembaga konsultan properti, Jones Lang LaSalle (JLL) mencatat adanya sedikit penurunan harga sewa kantor di pusat perkantoran Jakarta atau central business district (CBD) sepanjang kuartal I 2016. Hal tersebut dsinyalir lantaran adanya kenaikan pasokan gedung perkantoran baru di Jakarta.

Head of Research JLL James Taylor menjelaskan, peningkatan pasokan tersebut tidak diiringi dengan adanya peningkatan permintaan. Hal itu terlihat adanya penurunan okupansi yang turun daru 89 persen menjadi 87 persen. (Baca juga: Geliat Pembangunan Gedung Kantor Premium)

"Pertumbuhan ekonomi yang membaik diiringi dengan stabilnya nilai tukar Rupiah membuat industri properti mulai meningkat. Kami melihat yang paling signifikan di sektor properti perkantoran. Tapi jumlah suplay-nya cukup signifikan," terangnya di Gedung BEI, Jakarta, Rabu (6/4/2016).

Lebih jauh dia menjelaskan, tingkat okupansi gedung perkantoran grade A sebesar 76 persen, grade B 92 persen, grade C 91 persen dan premium 93 persen.

Menurut James, penurunan tarif sewa kantor paling besar terjadi pada kantor grade A yang turun sekitar 10 persen menjadi Rp350-400 ribu per meter persegi. (Baca juga: Permintaan Kantor CBD Kelas Mewah di 2015 Meningkat, Prospek Tahun Ini?)

"Tingkat okupansi saat ini rata-rata di CBD sebesar 87 persen. Dengan existing supply sebesar 5,1 juta meter persegi, dan akan bertambah lagi 1,03 juta meter persegi. Demand masih stabil, tapi suplainya naik cukup besar," pungkasnya.

Sementara untuk tarif sewa kanto grade Premium saat ini sekitar Rp400- 450 ribu per meter persegi, grade B Rp150-200 ribu per meter persegi, dan grade C Rp100-150 per meter persegi.

(Rizkie Fauzian)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement