Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Harga Pakan Mahal, Peternak Ikan Lele Gulung Tikar

Koran SINDO , Jurnalis-Senin, 18 April 2016 |14:25 WIB
Harga Pakan Mahal, Peternak Ikan Lele Gulung Tikar
Foto: Dokumentasi Mahasiswa Undip
A
A
A

KUDUS - Peternak ikan lele di Kabupaten Kudus mengeluhkan mahalnya harga pakan ikan. Kondisi tersebut sudah terjadi sejak setahun lalu. Mahalnya harga pakan ikan itu membuat keuntungan yang diperoleh para peternak merosot.

“Mahal sekali sekarang pakan lele dari pabrik. Keuntungan kita jadi menipis,” kata Zainuri, salah satu peternak ikan lele di Desa Bulung Kecamatan Jekulo, kemarin. Dia menyebutkan, kenaikan harga pakan ikan tersebut tak hanya berdampak merosotnya pendapatan mereka. Tidak sedikit para peternak yang akhirnya gulung tikar karena tidak mampu membeli harga pakan ikan.

“Alhamdulilah saya masih bisa bertahan, karena pakan lele-nya saya ganti dengan kotoran ayam,” ucapnya. (Baca juga: Tim Khusus Atasi Masalah Pakan Ternak Segera Dibentuk)

Kepala Bidang Perikanan Dinas Pertanian, Perikanan dan Kehutanan Kudus Fajar Nugroho, membenarkan adanya keluhan dari para peternak ikan lele itu. Harga pakan ikan saat ini sebesar Rp10.000 lebih. Padahal, konsumsi ikan per hari harus diberikan makan kisaran dua hingga tiga kali. “Lele itu makannya banyak. Untuk pakan dari pabrik 1 kg dihargai Rp16.000, padahal untuk membesarkan 1 kg lele selama tiga bulan, jelas lebih dari 5 kg,” kata Fajar.

Melihat kondisi itu, lanjut Fajar, peternak lele menjadi resah karena pakan yang mahal. Menurutnya, mahalnya harga pakan disebabkan belum adanya pengolahan pakan ikan yang diproduksi di Kudus. Sehingga harus didatangkan luar daerah. “Para pengusaha ikan kerap mengeluhkan pakan ke dinas. Sudah sejak awal 2015 lalu. Bukan hanya pengusaha mandiri, tapi juga kelompok binaan dari dinas juga,” tuturnya.

Fajar Nugroho memberikan salah satu cara untuk mengatasi tingginya harga pakan yakni, petani ikan bisa menggunakan ikan rucah atau ikan-ikan kecil yang tak layak konsumsi. Ikan-ikan kecil ini biasanya ikut terjaring, pada saat nelayan mencari ikan di laut.

Ikan rucah ini cukup beragam jenisnya, di antaranya tongkol dan tuna. Meski demikian, bagi petani ikan di Kudus, untuk mendapatkan ikan rucah memang tidaklah mudah. “Ikan rucah ini jumlahnya juga terbatas, apalagi Kudus kan cukup jauh lokasinya dari laut,” ujarnya. (kmj)

(Rani Hardjanti)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement